LAPORAN TRIWULAN I
KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN
PASIEN
RUMAH SAKIT UMI BAROKAH
BOYOLALI
PERIODE JANUARI - MARET 2019
JL.
PROF. DR. SOEHARSO NO. 6 BOYOLALI
TELP.
: (0276) 321 452
E-mail
: rsumibarokah09@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Rumah
Sakit Umi Barokah telah menetapkan untuk mengikuti program Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1 tahun 2018 yang diselenggarakan oleh
Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) pada tahun 2018 ini.Salah satu penilaian
dalam kelompok standar manajemen rumah sakit dari program akreditasi SNARS
Edisi 1 tahun 2018 adalah peningkatan mutu dan keselamatan pasien.Dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan pasien dan menjamin keselamatan pasien maka Rumah
Sakit Umi Barokah mempunyai program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
yang menjangkau ke seluruh unit kerja yang terkait yang nantinya dipakai
sebagai ukuran kinerja pelayanan RS dan sebagai manajemen kontrol untuk
pengambilan keputusan.
Berdasarkan
hasil rapat koordinasi Direktur RS Umi Barokah , Komite Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (PMKP) RS Umi Barokah dan pimpinan – pimpinan unit pelayanan
dan unit kerja di RS Umi Barokah dalam menentukan indicator prioritas RS dan
prioritas Unit maka ditetapkan 65 indikator
mutu yang dilakukan pengukuran mutu. Dari total 65 indikator mutu yang telah
ditetapkan terdiri dari 12 indikator mutu nasional ,12 indikator mutu
prioritas RS yaitu pelayanan obstetry,
35
indikator mutu unit dan 6 indikator mutu Sasaran Keselamatan Pasien. Dalam
proses pengukuran semua indikator mutu RS Umi Barokah ini dikelompokkan menjadi 3 yaitu indikator
mutu area klinis , indikator mutu area manajemen dan indikator mutu keselamatan
pasien. Setiap indikator dibuat profil indikatornya oleh komite PMKP bekerja
sama dengan unit terkait. Pengumpulan data dilakukan oleh PIC data unit
terkait. Pemantauan data dilakukan oleh unit kerja /instalasi masing masing
yaitu supervisi oleh kepala instalasi /unit.Selain pemantauan yang dilakukan
oelh instalasi / unit kerja masing masing, pemantauan juga dilakukan melalui
program validasi data oleh anggota komite PMKP.
Validasi
data dilakukan oleh anggota komite PMKP dengan cara melakukan validasi terhadap
20% sampel. Penetuan jumlah sampel yang akan dinilai dilakukan dengan
systematic random sampling yaitu jumlah populasi dibagi Jumlah sampel hasilnya
dijadikan kelipatan dalam pengambilan sampel. Dilakukan analisa dengan sumber
data tentang indikator yang divalidasi.Hasil validasi dibandingkan dengan hasil
analisa kemudian dikali 100%. Apabila didapatkan hasil > 90% maka data
dikatakan valid . Target capaiandari indikator mutu yang telah ditetapkan oleh
RS Umi Barokah diambil dari Kepmenkes no 129 tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit, dari capaian / target yang ada di SISMADAK dan
dari keputusan Kepala Instalasi / Unit terkait. Laporan hasil analisa data
semua indikator mutu RS Umi Barokah
dilakukan oleh unit terkait bekerjasama dengan komite PMKP RS Umi
Barokah .
Data
indikator mutu yang telah ditetapkan dikumpulkan oleh Instalasi/ Unit terkait
sejak bulan Oktober - Desember 2019.
Semua data indikator mutu dilakukan analisa dan ditampilkan dalam bentuk
grafik-grafik kecuali indikator mutu komite PPRA tidak dilakukan analisa karena
sesuai dengan profil indikator dimana data akan dianalisa setelah 1 tahun.
Hasil analisa data indikator mutu yang termasuk dalam 12 indikator mutu
nasional RS dilakukan banchmarking dengan SISMADAK. Indikator mutu yang akan
dilihat perkembangannya dalam laporan ini adalah 65 indikator mutu, hal ini
dilakukan untuk mempersiapkan data yang akurat sejak tahun 2019 dalam melihat
perkembangan kualitas pelayanan rumah sakit secara umum sesuai dengan indikator
yangditetapkan.
B. TUJUAN
Tujuan Umum
Tergambarnya mutu
pelayanan dan penerapan keselamatan pasien di RS Umi Barokah
Tujuan
Khusus
a.
Dilakukan
evaluasi peningkatan mutu Rumah Sakit Umi Barokah melalui pemantauan indikator
mutu yang telah ditetapkan yang dilakukan oleh setiapunit
b.
Dilakukan
evaluasi program keselamatan pasien dengan pemantauan insiden keselamtanpasien
c.
Didapatkan
rekomendasi dari Dewan Pengawas RS Umi Barokah
mengenai program mutu pelayanan dan penerapan keselamatan pasien di RS
Umi Barokah
BAB II
HASIL KEGIATAN INDIKATOR
NASIONAL
1. Kepatuhan Jam Visite
2.
Waktu
Tunggu di Rawat Jalan
3. Kepatuhan
Penggunaan Formularium Nasional
8. Emergency Respon Time (Waktu Tanggap Pelayanan gawat Darurat ≤5 menit)
10. Kepatuhan Cuci Tangan
BAB III
HASILKEGIATAN
INDIKATOR PRIORITAS
1. Angka kelengkapan
asesmen awal medis dalam 24 jam pada pasien Obstetry (IAK)
2.
Infeksi Daerah Operasi (IDO) (IAK)
3.
Waktu
Tunggu Operasi Elektif (IAK)
5.
Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional pada
pasien obstetry (IAK)
6.
Kepuasan Pasien dan Keluarga (IAM)
7. Kejadian pasien pulang
APS pada pasien Obstetry
BAB IV
HASIL KEGIATAN INDIKATOR AREA SASARAN KESELAMATAN PASIEN
A.
Kepatuhan
Identifikasi Pasien
1. Bangsal Shofa
1. Bangsal Shofa
2. Bangsal
Marwah
Analisis :
Angka kepatuhan identifikasi pasien dari bulan januari sampai maret 2019
di bangsal shofa dan marwah belum
mencapai target. Dari bulan januari sampai maret masih terjadi peningkatan dan
penurunan. Analisis tetap perlu dilakukan
setiap bulannya supaya terjadi perbaikan yang berkesinambungan dan capaian
target 100% dapat selalu dipertahankan.
PROBLEM
|
Selama 3 bulan
kepatuhan identifikasi
pasien sebelum pemberian cairan infuse dan injeksi masih jauh dari target.
|
STEP
|
Analisa dilakukan setiap bulan untuk meningkatkan kepatuhan identifikasi
|
1.
Rencana
Mencari penyebab ketidak patuhan staf medis
2.
Harapan
Kepatuhan pelaksaan surgical checklist
mencapai 100%
3.
Tindakan
Investigasi/ pemeriksaan langsung di ruang bangsal
|
|
DO
|
Apa pengamatan yang
dilakukan?
Hal- hal yang meyebabkan tidak
dilakukan identifikasi
|
STUDY
|
Apa yang anda pelajari?
Apakah sesuai target capaian?
Perlu peran direktur dan komite medik dalam meningkatkan
komitmen perawat dan bidan melakukan identifikasi
|
ACTION
|
Apakah yang dapat anda simpulkan dari siklus ini?
Perlu komitmen yang tinggi dalam meningkatkan kepatuhan
Follow up dan rencana lanjutan
Meningkatkan komitmen perawat/bidan melalui sosialisasi
identifikasi pasien.
|
B. Peningkatan Komunikasi
Efektif
1. Bangsal shofa
2. Bangsal
Marwah
Analisis :
PROBLEM
|
Selama 3 bulan
kepatuhan pengisian hand
overnya masih jauh dari target.
|
STEP
|
Analisa dilakukan setiap bulan untuk meningkatkan kepatuhan pengisian
hand over
|
PLAN
|
1.
Rencana
Mencari penyebab ketidak patuhan staf medis
Kepatuhan pelaksaan surgical checklist
mencapai 100%
3.
Tindakan
Investigasi/ pemeriksaan langsung di ruang bangsal
|
DO
|
Apa pengamatan yang
dilakukan?
Hal- hal yang meyebabkan tidak
dilakukan pengisian handover
|
STUDY
|
Apa yang anda pelajari?
Apakah sesuai target capaian?
Perlu peran direktur dan komite medik dalam meningkatkan
komitmen perawat dan bidan melakukan pengisian hand over
|
ACTION
|
Apakah yang dapat anda simpulkan dari siklus ini?
Perlu komitmen yang tinggi dalam meningkatkan kepatuhan
Follow up dan rencana lanjutan
Meningkatkan komitmen perawat/bidanmelalui sosialisasi
|
C. Kewaspadaan
terhadap High Alert Medication
1. Bangsal Shofa
2.
Bangsal Marwah
Analisis :
Angka
kepatuhan pelaksanaan double check dari bulan januari sampai maret
2019 di bangsal shofa dan marwah belum
mencapai target. Terjadi penurunan yang signifikan di bulan januari ke bulan
februari. Hal ini perlu dilakukan evaluasi agar dapat meningkatkan nilainya. Analisis
tetap perlu dilakukan setiap bulannya supaya terjadi perbaikan yang
berkesinambungan dan capaian target 100% dapat selalu dipertahankan.
PROBLEM
|
Selama 3 bulan
kepatuhan pelaksanaan double check
|
STEP
|
Analisa dilakukan setiap bulan untuk meningkatkan kepatuhan dilakukannya
double check
|
PLAN
|
1.
Rencana
Mencari penyebab ketidak patuhan staf dalam melaksanakan double
check
2.
Harapan
Kepatuhan pelaksaan surgical checklist
mencapai 100%
3.
Tindakan
Investigasi/ pemeriksaan langsung di ruang bangsal
|
DO
|
Apa pengamatan yang
dilakukan?
Hal- hal yang meyebabkan double check tidak
dilaksanakan
|
STUDY
|
Apa yang anda pelajari?
Apakah sesuai target capaian?
Perlu peran direktur dankomite medik dalam meningkatkan komitmen
tenaga medis melakukan double check
|
ACTION
|
Apakah yang dapat anda simpulkan dari siklus ini?
Perlu komitmen yang tinggi dalam meningkatkan kepatuhan
pelaksanaan double check
Follow up dan rencana lanjutan
Meningkatkan komitmen tenaga medis dengan melakukan sosialisasi.
|
D. Kepatuhan Pengisian Surgical Safety Cheklist
(IAK)
Analisis :
Angka kepatuhan pengisian surgical safety cheklist di ruang OK dari bulan januari sampai maret
2019 belum mencapai target. Tetapi dari bulan januari sampai maret terjadi
peningkatan. Analisis tetap perlu dilakukan
setiap bulannya supaya terjadi perbaikan yang berkesinambungan dan capaian
target 100% dapat selalu dipertahankan.
PROBLEM
|
Selama 3 bulan
kepatuhan pelaksanaan surgical checklist belum sesuai terget
|
STEP
|
Analisa dilakukan setiap bulan untuk meningkatkan kepatuhan
dilakukannya surgical check list
|
PLAN
|
1.
Rencana
Mencari penyebab ketidak patuhan staf dalam melaksanakan
surgical checklist
2.
Harapan
Kepatuhan pelaksaan surgical checklist
mencapai 100%
3.
Tindakan
Investigasi/ pemeriksaan langsung di ruang operasi
|
DO
|
Apa pengamatan yang
dilakukan?
Hal- hal yang meyebabkan surgical check
list tidak dilaksanakan
|
STUDY
|
Apa yang anda pelajari?
Apakah sesuai target capaian?
Perlu peran direktur dankomite medik dalam meningkatkan komitmen
dokter spesialis agar melaksanakan surgical checklist dengan baik.
|
ACTION
|
Apakah yang dapat anda simpulkan dari siklus ini?
Perlu komitmen yang tinggi dalam meningkatkan kepatuhan
pelaksanaan surgical check list
Follow up dan rencana lanjutan
Meningkatkan komitmen dokter spesialis dan staf yang ada di
kamar operasi melalui pertemuan dengan komite medik.
|
E. Pengurangan Resiko Infeksi
1. VK
2. POLI OBSGYN
3. IGD
Analisis :
Angka kepatuhan cuci tangan 5 momen di IGD, VK dan Poliklinik dari bulan
januari sampai maret 2019 di bangsal shofa dan marwah masih jauh dari target. Analisis
tetap perlu dilakukan setiap bulannya supaya terjadi perbaikan yang
berkesinambungan dan capaian target 100% dapat selalu dipertahankan.
PROBLEM
|
Kepatuhan cuci tangan 5 momen di IGD, VK, Poiklinik masih jauh dibawah
target yaitu 100%
|
STEP
|
Analisa
dilakukan setiap bulan untuk meningkatkan kepatuhan cuci tangan
|
PLAN
|
1.
Rencana
Mengkaji
alasan tidak tercapainya kepatuhan cuci tangan
2.
Harapan
Tercapainya
kepatuhan Cuci tangan 100%
3.
Tindakan
·
Melakukan komunikasi
kepada anggota IGD, VK, Poliklinik yang meliputi dokter, bidan/perawat,
petugas lain
·
Melakukan edukasi
tentang pentingnya cuci tangan, beserta langkah langkah cuci tangan
|
DO
|
Apa yang diamati dan dilakukan?
Mengamati
proses cuci tangan 5 momen
|
STUDY
|
Apa yang anda pelajari? Apakah sesuai
target capaian?
Belum
tercapainya kepatuhan cuci tangan 100%
salah satunya adalah karena kurang sadarnya pentingnya cuci tangan bagi diri
sendiri dan orang lain
|
ACTION
|
Apakah yang dapat anda simpulkan dari
siklus ini?
Kurang
sadarnya pentingnya cuci tangan bagi petugas kesehatan di IGD, Vk, Poliklinik
Follow up dan rencana lanjutan
·
Melakukan sosialisasi
ulang pentingnya cuci tangan, beserta langah langkah cuci tangan
|
F. Pengurangan
Resiko Pasien Jatuh
1.
Bangsal Shofa

2.
Bangsal Marwah

Analisis :
Angka
kepatuhan asesmen ulang resiko jatuh rawat inap dari bulan januari
sampai maret 2019 di bangsal shofa dan marwah belum mencapai target. Analisis
tetap perlu dilakukan setiap bulannya supaya terjadi perbaikan yang
berkesinambungan dan capaian target 100% dapat selalu dipertahankan.
PROBLEM
|
Kepatuhan asesmen ulang resiko jatuh rawat inap belum mencapai target
|
STEP
|
Analisa
dilakukan setiap bulan untuk meningkatkan kepatuhan cuci tangan
|
PLAN
|
Rencana
Mengkaji
alasan tidak tercapainya target
Harapan
Tercapainya
kepatuhan asesmen ulang resiko jatuh rawat inap
tangan 100%
Tindakan
Melakukan edukasi
mengenai asesmen ulang resiko jatuh
|
DO
|
Apa yang diamati dan dilakukan?
Mengamati
pengisian asesmen ulang rawat inap shofa dan marwah
|
STUDY
|
Apa yang anda pelajari? Apakah sesuai
target capaian?
Belum
tercapainya kepatuhan asesmen ulang 100% salah satunya adalah karena kurang
pengetahuan mengenai asessmen ulang
|
ACTION
|
Apakah yang dapat anda simpulkan dari
siklus ini?
Follow up dan rencana lanjutan
Melakukan sosialisasi
ulang mengenai pengurangan resiko jatuh.
|
BAB IV
HASIL KEGIATAN INDIKATOR
MUTU UNIT
1. Waktu tunggu hasil pelayanan
laboratorium (LAB)
2.
Tidak
ada kesalahan penyerahan hasil laboratorium (LAB)
3.
Waktu Tunggu Pelayanan
Obat racikan (FARMASI)
4. Tidak adanya kesalahan
pemberian obat (FARMASI)
5. Kejadian kematian ibu
(VK)
6. Pemberi pelayanan
persalinan dengan tindakan operasi (VK)
7. Tidak adanya kesalahan
dalam pemberian diet makanan (GIZI)
8.
Sisa makanan yang tidak termakan oleh
pasien
9.
Kelengkapan pengisian rekam medis 24jam setelah selesai
pelayanan (RM)
10. Waktu
penyediaan dokumen
rekam medis pelayanan rawat inap
(RM)
11. Tidak adanya
kejadian linen yang hilang (LAUNDRY)
13.
Baku Mutu Limbah Cair
14. Pengelolaan limbah
padat infeksius sesuai dengan aturan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Upaya
peningkatan mutu yang dilakukan oleh Rumah Sakit Umi Barokah saat ini sudah
mendapatkan dukungan yang maksimal dari Direkturdan seluruh staf RS Umi Barokah
.Akan tetapi masih butuh koordinasi dan tata kelola yang baik dalam sistemika
kerjanya.
Kedisiplanan
dalam pelaporan mutu juga harus ditingkatkan. Kompetensi dan pengetahuan
seluruh anggota Komite Mutu dan Keselamatan Pasien dan Penanggung Jawab Mutu
Unit tentang upaya peningkatan mutu harus selalu diupdate dan dilaksanakan
B. Saran
1. Memaksimalkan pertemuan rutin Komite
Mutu dan Keselamatan Pasien sebagai upaya sosialisasi seluruh program
peningkatan mutu kepada kepala unit maupun penanggung jawab mutu diunit.
2. Penataan dan pendistribusian ulang
seluruh dokumen PMKP yang berupa progra, Panduan dan SPO sehingga setiap
pegawai lebih memahami upaya peningkatan mutu di RS Umi Barokah
3. Mengoptimalkan upaya validasi data mutu
sehingga data mutu dapat ditampilkan dan pertanggungjawabkan dipublik
4. Melakukan peninjauan kembali terhadap
profil indikator mutu yang telah dibuat untuk mendapat hasil penilaian mutu
yang tidak bias dan berkualitas.
0 Komentar